12 Syarat dan Tanda Waliyullah Benar Dalam Syariatnya


Assalamuallaikum

 Salam bagi kita semua semoga senantiasa kita diberikah hidayah oleh Allah swt dan seraya mendapat syafaat Baginda Nabi Besar Muhhamad, SAW kelak di akhirat nanti,. Amin,...


Dari judul diatas merupakan syarat-syarat yang harus dipenuhi semua orang yang hendak memiliki harapan kiranya dapat dicintai oleh Allah swt (menjadi waliyullah), meski sejujurnya pribadi/wali tidak akan mengetahui jika dirinya sendiri itu waliyullah atau bukan, sebab ia menjadi wali karena Allah mencintainya bukan karena ia mencintai Allah, sehingga dari itu orang mempunyai ambisi untuk menjadi Waliyullah kemungkinan akan sulit karena didalam dirinya tertanam suatu nafsu, maka sebaiknya secara khusyu dan tawadhu menjaga ke 12 syarat dibawah ini Insya Allah hal tersebut dapat tercapai tanpa disadarinya.

Berikut adalah 12 syarat :

  1. Benar-benar mengenal Allah (yakni mengerti benar tauhid dan mantap Iman dan Keyakinannya kepada Allah).
  2. Menjaga Benar-benar perintah Allah.
  3. Berpegang tegung pada Sunnaturrasul saw.
  4. Selalu berwudhu (bila berhadast segera mungkin wudhu kembali).
  5. Rela (ridha) menerima hukum qadha Allah dalam suka duka.
  6. Yakin terhadap semua janji Allah.
  7. Putus harapan (tidak terlalu berharap) dari semua apa yang ditangan makhluk (manusia).
  8. Tabah, sabar menanggung berbagai derita dan gangguan orang.
  9. Rajin mentaati perintah Allah.
  10. Kasih sayang terhadap semua makhluk Allah.
  11. Tawadhu' merendah diri terhadap yang lebih tua atau yang lebih muda.
  12. Menyadari selalu bahwa syaitan itu musuh utama. Sedang sarang syaitan itu dalam hawa nafsumu dan selalu berbisik untuk mempengaruhimu.

 adapun syarat tersebut dari kisah pertanyaan Abdul-Aali kepada gurunya Ahmad Albadawy yaitu :

Abdul-Aali : Apakah syarat yang harus diperbuat oleh seorang yang ingin menjadi Waliyullah?

Ahmad Albadawy : Seorang yang benar-benar dalam syariat ada dua belas tanda-tandanya. (diatas), kemudian ia melanjutkan nasehatnya " Hai Abdul Aali, berhatihatilah daripada cinta dunia. Sebab itu bibit dari segala dosa, dan dapat merusak amal shalih,

Sebagaimana sabda Nabi saw :

"Hubbud dunyaa ra'su kulli khathi'ah"

"Cinta pada dunia itu pokok (bibit/sumber) segala dosa/kejahatan"


Pada dasarnya kunci utama atau landasannya harus benar-benar di pegang teguh adalah masalah kecintaan kepada dunia, tentu Orang  boleh menjadi kaya didunia ini tetapi Nabi saw., melarang untuk mencintai dunia.

Memperbanyak dzikir agar tidak lalai kepada Allah, Mengasihani anak-anak yatim dan memberikan pakaian pada orang yang tidak berpakaian, memberi makan pada orang yang lapar, menghormati tamu, tidak berkata ghibah atau namimah (menyebut kejelekan orang atau mengadu domba antara seorang dengan yang lain), tidak membalas kepada orang yang mengganggu diri mu, memaafkan orang yang menganiaya dirimu. Dan berlaku baik pada orang yang berlaku jahat padamu. Karena sebaik-baik manusia akhlak budi pekertinya ialah yang sempurna imannya. 

Dan siapa yang tidak berilmu, maka tidak berharga didunia dan akhirat, dan siapa yang tidak loman (dermawan) bersedekah maka tidak mendapat keuntungan dari kekayaannya, siapa yang tidak sayang kepada sesama manusia, tidak mendapat hak syafaat disisi Allah, dan siapa yang tidak bertaqwa tidak berharga disisi Allah, sehingga siapa yang memilik sifat-sifat ini tidak akan mendapat tempat di surga.

Allah swt berfirman :

"Innallaaha ma' alladziinat taqaw walladzinahum muhsinunm"

"Sesungguhnya Allah itu selalu menolong/membantu orang yang taqwa, dan orang yang benar-benar berbuat baik."

Semoga bermanfaat

Allahu a'lam bishawab

 
---===----