Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa.
Di Bumi, atmosfer berada pada ketinggian 0 km di atas permukaan bumi, hingga pada ketinggian sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap.
Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai atmosfer termasuk fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya.
Berikut adalah lapisan-lapisan Atmosfer dari yang terdekat dengan Bumi :
1. Troposfer
2. Stratosfer
3. Mesosfer
4. Termosfer
5. Eksosfer
Atmosfer mengandung campuran gas-gas yang lebih dikenal dengan nama udara dan menutupi seluruh permukaan bumi. Campuran gas-gas ini menyatakan komposisi dari atmosfer bumi.[2] Bagian bawah dari atmosfer bumi dibatasi oleh daratan, samudera, sungai, danau, es, dan permukaan salju. Gas pembentuk atmosfer disebut udara. Udara adalah campuran berbagai unsur dan senyawa kimia sehingga udara menjadi beragam. Keberagaman terjadi biasanya karena kandungan uap air dan susunan masing-masing bagian dari sisa udara (disebut udara kering). Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.93%), dan gas lainnya.
Susunan Atmosfer anatara lain :
Nitrogen ( N2, 78%)
Susunan Atmosfer anatara lain :
Nitrogen ( N2, 78%)
Oksigen ( O2, 21%)
Argon ( Ar, 1 %)
Air ( H2O, 0-7 %)
Ozon (O, 0-0.01 %)
Karbondioksida (CO2, 0.01-0.1%)
Air ( H2O, 0-7 %)
Ozon (O, 0-0.01 %)
Karbondioksida (CO2, 0.01-0.1%)